Teng tong, Sekitar Pukul 09.30 pagi terdengar pesan masuk ke whatsapp smartphone saya, ternyata yang whatsapp pak babinkamtibmas, assalamualaikum pak kadus lagi dimana? Saya sudah mau meluncur kelapangan, saya jawablah waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh, saya masih dikantor pak babin, ade ape pak babin, meluncur kemane kite? Kita ke lokasi pemusnahan Mortir yang ditemukan Nelayan tadi malam Dus, “Gunung Sadai” jawab pak Babin, kembali saya jawab, ok pak sebentar lagi saya meluncur ke lokasi. Ini adalah sekelumit isi percakapan saya dengan pak babinkamtibmas Desa Juru Seberang pada hari dimana mortir ditemukan. Mortir tersebut ditemukan oleh salah seorang nelayan kami yang bernama Cahyono yang beralamat di Jalan Teluk Dalam RT.012/004 Dusun teluk dalam Desa Juru Seberang. Ternyata setelah kami jelajahi beberapa titik lokasi yang ada di Gunung Sadai tidak ada satu lokasi pun yang cocok, dititik yang pertama setelah digali ternyata lobangnya berair, dan kami menuju titik yang kedua lokasinya bagus dataran tinggi dan kering, namun ternyata setelah kami mendongak ke atas langit, ternyata dibawah titik yang kami tunjuk melintang lah kabel sutet PLTU SUGE, akhirnya pak babinkamtibmas berkomunikasi dengan saya dan tim dari Brimob Belitung dan mengatakan bahwa lokasi awal yang ditunjuk untuk pemusnahan mortir ini tidak bisa digunakan, dan akhirnya setelah kami berkoordinasi alot, pindahlah lokasi peledakan ke arah dermaga pasir Dusun teluk dalam, yang tidak jauh dari lokasi dimana mortir tersebut disimpan sebelum diledakkan.
Kisah bermula pada hari Rabu 19 Juni 2024, Cahyono, salah satu nelayan dari Desa kami berangkat melaut untuk menyelam mencari kerang, namun pada hari ini cahyono tidak hanya menemukan Kerang tapi Cahyono juga menemukan mortir yang pada awalnya dia kira adalah “Botol Besi” yang bisa dia jual kepada pengepul untuk mendapatkan penghasilan tambahan, bukan tidak beralasan karena mortir sudah diselimuti karang dan sudah tidak berbetuk mortir lagi. Mortir itu dia temukan dikedalaman laut + 9 meter diantara laut pulau “kalimambang” dan laut “ulat bulu”.
Kemudian, mortir itu dia bawa ke dermaga Dusun Teluk Dalam. Karena takut meledak, selanjutnya dia melapor temuan itu Kepada Kepala Desa Juru Seberang, Adriansyah. A.Md
Lalu, temuan ini kemudian dilaporkan kepala Desa kepada Bhabinkamtibmas Desa Juru Seberang dan anggota Piket Siaga Polres Belitung serta Polsek Tanjungpandan pun turun ke TKP.
Selanjutnya Tim Gegana Batalyon B Brimob Polda Babel diterjunkan untuk melakukan Evakuasi, terungkap, mortir itu diduga ”Amunisi Militer” yang biasa digunakan di kapal perang.
Untuk panjangnya adalah 50 cm dan diameternya 13 cm. Mortir yang telah diselimuti terumbu karang tersebut diduga masih aktif. Dan setelah di identifikasi oleh Tim Gegana, mereka menyatakan bahwa kondisi mortir tersebut kemungkinan masih aktif, namun kita masih menunggu hasil dari tim ahli," tambahnya.
dan Saat ini, mortir tersebut masih disimpan atau diletakkan dalam wadah yang dibenamkan dengan pasir dan diberi garis polisi. Dan sebagai kata penutup kami sampaikan pesan kepala Desa Juru Seberang kepada Seluruh Nelayan khususnya di Desa Juru Seberang agar berhati - hati dan waspada dalam melaut serta mengapresiasi Cahyono yang telah sigap langsung melapor temuan mortir tersebut kepada Kepala Desa agar kejadian yang bisa menimbulkan kerugian yang lebih besar dapat terhindarkan....